Pupuk organik memiliki peran penting dalam menyuburkan tanah dan tanaman secara alami dan sehat. Berbeda dengan penggunaan pupuk kimia yang berakibat kerusakan sehingga kualitas tanah semakin menurun. Belum lagi dampak efek samping, yaitu berupa residu yang akan menempel pada produksi hasil panen, seperti pada sayuran dan buah-buahan. Residu ini sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus.
Di pasaran, pupuk organik tersedia berbagai bentuk, seperti curah, cair, pelet, tablet, briket, dan granul. Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan kekurangannya secara fungsional. Untuk kebutuhan komersial, umumnya pupuk organik padat dibuat dalam bentuk granul. Granul dipilih karena sebagian besar petani telah terbiasa menggunakan pupuk kimia berbentuk granul. Selain itu, pemerintah juga lebih memilih pupuk organik granul sebagai bantuan langsung dan pupuk organik bersubsidi.
Bentuk granul juga dapat memudahkan aplikasi di lapangan karena mudah ditaburkan. Pupuk organik granul juga cocok digunakan untuk aplikasi pupuk di perkebunan skala besar yang menggunakan aplikator pupuk. Kualitas organik granul akan menjadi lebih baik jika diperkaya dengan unsur hara dan mikroba fungsional.
Produksi pupuk organik granul (POP) sangat erat kaitannya dengan kebijakan Kementrian Pertanian, yaitu kebijakan subsidi pupuk organik dan bantuan langsung. Tercatat angka kebutuhan POG sebesar 4.67 juta ton pada tahun 2009 dan 4.14 juta ton pada tahun 2010. Sementara itu, alokasi pupuk organik bersubsidi dalam bentuk POG sebesar 450 ribu ton pada tahun 2009 dan 910 ribu ton pada tahun 2010. Namun, besarnya alokasi POG tersebut, ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan POG secara keseluruhan.
Peningkatan permintaan pupuk organik di antaranya didorong oleh kesadaran petani untuk menerapkan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dan sehat, semakin mahal dan sulitnya mendapatkan pupuk kimia, dan melimpahnya limbah organik yang bisa dijadikan bahan baku. Faktor-faktor ini juga menjadi peluang bagi Anda untuk berbisnis POG.
Aplikasi pembuatan POG, sebenarnya tidak sulit, terutama dalam skala kecil. Alat-alat yang dibutuhkan pun bisa disederhanakan sesuai skala produksi. Sedangkan bahan baku sangat melimpah. Namun, dalam tahapannya, memang memerlukan sistem pembuatan yang tepat agar menghasilkan POG yang berkualitas unggul sehingga benar-benar bisa meningkatkan hasil produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Buku Membuat Pupuk Organik Granul dari Aneka Limbah terbitan AgroMedia Pustaka ini akan memandu Anda secara bertahap dan praktis dalam pembuatan POG. Di dalamnya dijelaskan mulai dari aspek pupuk organik sebagai solusi, alternatif sumber organik, dan pengelolaan limbah, bahan baku POG, peralatan yang dibutuhkan, teknik aplikasi pembuatan POG, hingga standar kualitas POG.
Sri Wahyono, S.Si, M.Si, Ir. Firman L. Sahwan, M.Si, & Drs. Feddy Suryanto menyusun buku ini untuk Anda yang ingin memulai bisnis POG. Karenanya, penulis melengkapinya dengan analisis usaha atau estimasi bisnis POG, yaitu mulai dari biaya investasi, biaya operasional, penerimaan, keuntungan, hingga analisis kelayakan finansial. Selamat berkarya…!