Panduan Sukses Beternak Ayam Broiler Secara Lengkap dan Praktis

super-lengkap-beternak-ayam-broiler-slide

super-lengkap-beternak-ayam-broiler-slide

Saat ini produksi daging ayam broiler menempati urutan pertama sebagai penyumbang ketersediaan daging ternak asal unggas di Indonesia. Kontribusi daging asal unggas mengalami peningkatan dari 20% pada tahun 1970 menjadi 65% pada tahun 2008. Peningkatan ini, di antaranya dipicu oleh pertambahan jumlah penduduk Indonesia. Karenanya, prospek bisnis dan investasi peternakan ayam semakin terbuka lebar.

 

Berdasarkan kondisi pasar, setiap peternak ayam broiler tidak akan kesulitan dalam memasarkan produknya. Daging ayam broiler sudah menjadi pilihan ekonomis bagi masyarakat karena harganya terjangkau dibandingkan produk hewani lainnya. Munculnya produk-produk inovasi dari ayam broiler juga menambah permintaan pasar semakin meningkat. Sebanding pula dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani yang bermanfaat dalam memenuhi gizi sehingga daging ayam broiler menjadi pilihan mudah bagi mereka.

Bagaimana memulai bisnis peternakan ayam broiler ini? Jika ingin mulai merintisnya, sebenarnya tidak terlalu rumit. Yang paling penting adalah penanganan yang serius dan sistematis. Skala usaha dapat dipilih sesuai kecukupan modal, baik modal investasi maupun modal kerja. Jika tidak memiliki modal sendiri, Anda dapat menyiasatinya dengan pola kemitraan. Mekanisme ini dapat menjalin kerja sama dengan pemodal, perusahaan peternakan, pabrik pakan, atau perusahaan pembibitan. Ada beberapa pola kemitraan yang biasa dilakukan oleh peternak ayam broiler, yaitu pola simpan pinjam, pola kemitraan bagi hasil, pola kemitraan dengan perusahaan pakan, pola kemitraan inti plasma.

Berdasarkan analisis usaha peternakan ayam broiler, keuntungan yang diperoleh cukup tinggi. Kisaran skala peternakan 10.000 ekor, dapat menghasilkan produk ayam sebanyak 16.750 kg dengan umur rata-rata 32,27 hari. Dengan harga pasaran daging ayam Rp 17.000 maka dapat diperoleh hasil penjualan sebesar Rp 284.750.000. Setelah dipotong biaya operasional sebesar 211.500.000 maka diperoleh keuntungan sebesar Rp 72.250.000. Keuntungan ini masih relatif, tergantung faktor-faktor lainnya, seperti harga pakan dan harga jual yang selalu berubah-ubah.

Alhasil, bisnis peternakan ayam broiler selalu menguntungkan. Kerugiannya, biasanya dipicu oleh faktor alam dan penyakit, bukan oleh faktor nilai ekonomis ayam broiler. Karenanya, mengelola peternakan ayam mesti memiliki pengetahuan yang cukup agar peternakan berjalan maksimal sehingga mendapatkan keuntungan sesuai harapan. Kesalahan teknis, dapat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ternak atau tidak adanya keseimbangan manajemen.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika Anda menerapkan beberapa petunjuknya sebagaimana yang dijelaskan oleh Ir. Roni Fadilah, SE di dalam bukunya, Super Lengkap Beternak Ayam Broiler. Di dalam buku ini Anda akan memperoleh panduan lengkap tentang beternak ayam broiler secara tepat dan menguntungkan. Mulai dari aspek perkembangan usaha peternakan ayam broiler, menentukan modal usaha dan SDM, persiapan kandang dan peralatan, pakan ayam broiler komersial, pemeliharaan ayam broiler pada periode pemanasan, pemeliharaan ayam broiler pada periode pertumbuhan, program pencegahan penyakit, berbagai penyakit dan penanggulangannya, panen, pascapanen, pemasaran, perhitungan laba rugi, hingga bonus resep olahan daging ayam.

Buku terbitan AgroMedia Pustaka ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama 20 tahun bekerja di bidang usaha peternakan ayam dengan beragam jenis dan lokasi. Buku ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap peternakan ayam broiler.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *