Orangtua mesti mengetahui dan mengontrol pertumbuhan anaknya. Dua tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan periode emas dalam tumbuh kembangnya. Pertumbuhan fisik anak merupakan sebuah ukuran yang bisa dilihat secara kasat mata.
Faktor makanan (gizi) dan genetis merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada masa-masa ini. Gizi yang seimbang akan menjamin tubuh anak memperoleh semua asupan yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Selain itu, gizi juga berkaitan dengan faktor genetis. Pasalnya, faktor genetis yang memengaruhi pertumbuhan anak hanya dapat muncul secara optimal jika didukung oleh asupan gizi yang benar. Karena itu, gizi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak.
Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan anak mengalami growth faltering (gagal tumbuh). Berat badan yang kurang dibandingkan dengan berat badan standar merupakan indikator pertama yang dapat dilihat ketika seorang anak mengalami kurang gizi. Dalam jangka panjang, kurangnya asupan gizi akan menghambat pertumbuhan tinggi badan dan akhirnya berdampak buruk bagi perkembangan mental-intelektual seorang anak.
Pada dasarnya, sampai usia 6 bulan, bayi masih memiliki pertumbuhan badan sesuai dengan kurva standar. Pada masa ini, bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari air susu ibu (ASI) yang diberikan sang ibu.
Akan tetapi, setelah melewati usia 6 bulan, bayi harus diberikan makanan tambahan pendamping ASI. ASI sendiri harus masih diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Pemberian ASI sejak bayi lahir akan menjamin seorang bayi berkembang menjadi anak yang cerdas. Pasalnya, kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang terkandung di dalam ASI sangat berperan dalam penyusunan sel-sel otak.
Menginjak usia enam bulan ke atas, kebutuhan zat gizi bayi semakin meningkat dan bervariasi. Pemberian ASI saja hanya memenuhi 6070% kebutuhan gizi bayi. Karena itu, selain pemberian ASI diperlukan juga makanan lain sebagai makanan pendamping untuk menunjang asupan gizinya.
Adapun pada fase usia 1224 bulan, anak tidak lagi diberikan makanan dalam bentuk cair, kental, atau semi padat. Setelah usia satu tahun ke atas, anak harus mulai diberikan makanan padat. Dengan kata lain, makanan yang diberikan kepada anak usia satu tahun ke atas sama dengan makanan anggota keluarga lainnya. Namun, perlu diperhatikan juga, bentuk, tekstur, dan komposisi gizi makanan harus disesuaikan dengan usia anak.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan bayi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk bayi dan balita, komposisi gizi yang seimbang diperoleh dari 915% protein, 4555% karbohidrat, dan 3545 % lemak. Selain itu, asupan vitamin dan mineral juga diperlukan untuk membantu metabolisme di dalam tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak menjadi sangat penting bagi pertumbuhan anak karena mengandung banyak manfaat untuk perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan mentalnya.
Makanan sehat ini, Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan berbagai macam bahan yang ada seperti aneka sayur, buah-buahan, daging, ikan, tepung-tepungan, dan susu. Buku 50 Menu Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak Usia 624 Bulan karya Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan dan Sitti Ridhayani S.Pd. ini akan membantu Anda membuat berbagai menu sehat pendamping ASI dengan mudah.