Usia 6—9 bulan merupakan “periode kritis” perkembangan keterampilan makan bayi. Karena itu, pada usia ini bayi perlu dilatih dengan memberikan makanan pendamping ASI sesuai tahap tumbuh kembangnya.
Bayi usia 6—7 bulan dapat diberikan pure buah dan jus buah. Buah yang dapat diperkenalkan terlebih dahulu diantaranya jeruk, alpukat, pisang, pepaya, apel, dan tomat. Berikan pure buah sesuai dengan waktu pemberian ASI. Jangan lupa perkenalkan setiap jenis buah selama 2—3 hari berturut-turut agar bayi dapat mengenal rasa setiap jenis buah.
Sementara itu, untuk bayi usia 8—9 bulan, berikan makanan yang bertekstur lebih kasar seperti bubur saring. Komposisinya meliputi 20 gram sumber karbohidrat (beras, mi, kentang), 25 gram lauk hewani (ayam, daging sapi, hati, ikan), 25 gram lauk nabati (tempe, tahu), dan sayuran. Berikan sayuran rendah serat berupa wortel, tomat, dan labu kuning. Ketika bayi sudah berusia 8 bulan ke atas, dapat diberikan buncis, kacang panjang, dan kacang kapri yang berserat kasar.
Ketika bayi sudah menginjak usia 10—12 bulan, berikan makanan lunak seperti bubur nasi atau nasi tim yang sarat gizi. Dimulai dari tekstur halus, kemudian ditingkatkan semakin kasar, hingga makanan yang dapat dipegang oleh tangan bayi.
Membuat makanan MPASI juga harus memenuhi syarat sebagai berikut.
– Mengandung cukup zat gizi
– Mudah dicerna
– Tidak menimbulkan alergi
– Tidak memakai MSG
– Disajikan dalam porsi kecil
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan MPASI. Buah untuk bahan MPASI sebaiknya diseduh dahulu dengan air mendidih, kemudian diblender atau diambil sarinya. Begitu juga dengan sayuran. Sayuran dapat direbus atau dikukus terlebih dahulu sebelum diblender. Hindari penambahan gula, garam, dan MSG ke dalam MPASI. Bayi tidak mengenal definisi hambar karena mereka baru belajar mengenal rasa. Penambahan garam yang berlebihan akan mengganggu perkembangan sistem ekskresi (ginjal) bayi.
Pembuatan MPASI memang terbilang susah-susah gampang, karena ibu harus memperhatikan perilaku makan si bayi. Ada kalanya bayi bosan dengan menu MPASI dan menolak makanan tersebut. Untuk itu, ibu harus pandai mengatur variasi menu agar bayi mendapat variasi rasa yang berbeda setiap harinya.