Ada beberapa prinsip pemberian pakan yang mesti diperhatikan setiap peternak ikan patin atau belut. Prinsip ini mengacu kepada tiga hal, yaitu komposisi, jumlah, dan waktu pemberian. Pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Kesalahan pemberian pakan dapat berakibat buruk bagi ikan hingga mengakibatkan kematian. Bagi ikan patin, pakan yang baik setidaknya memiliki kandungan protein 20%. Selain membelinya dari pabrik, Anda pun dapat membuatnya sendiri.
Pakan ikan patin dapat dibuat dengan komposisi tepung ikan 30%, tepung kedelai 25%, bungkil kelapa 25%, dan dedak halus 20%. Jumlah pakan yang diberikan berkisar 3—4% dari bobot total ikan patin. Diberikan secara bertahap, yakni pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Sedangkan pakan belut lebih baik menggunakan pakan alami, karena lebih disenangi belut. Pakan tersebut dapat dibudidayakan sendiri sehingga lebih ekonomis, seperti cacing, keong mas, dan ikan kecil. Pemilihan jenis pakan dan budidayanya dapat Anda pilih sesuai kondisi dan potensi alam sekitar.
Pengaruh pemberian pakan alami bagi belut sangat besar perbedaannya. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan pakan itu sendiri, seperti protein dan lemak. Semakin tinggi protein dan lemaknya, semakin besar pula pengaruhnya terhadap perkembangan belut. Berdasarkan penelitian, ternyata ikan kecil memiliki pengaruh lebih tinggi daripada cacing dan keong mas. Lihat perbandingan pada tabel berikut.
Hasil |
Perlakuan |
||
Keong Mas |
Cacing Tanah |
Ikan Kecil |
|
Bobot mutlak (gram) |
6.78 |
11.01 |
14.04 |
Panjang mutlak (cm) |
3.68 |
6.35 |
10.22 |
Bobot biomasa (gram) |
1.741 |
2.380 |
2.808 |
Sintasan (%) |
79 |
84 |
85 |
Pakan cacing tanah menempati urutan kedua, sebagai pilihan yang sama bagusnya dengan ikan kecil. Jika kedua pakan tersebut tidak tersedia, Anda pun masih bisa menggunakan pakan keong mas. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan sore hari menjelang malam. Jika pakan keong mas, Anda harus mengolahnya terlebih dahulu dengan memisahkan daging keong dari cangkang dan dibersihkan lalu diiris kecil dan direbus hingga matang. Sedangkan pakan cacing tanah dapat ditebar langsung hidup-hidup di kolam pemeliharaan. Anda juga dapat mengombinasikan pakan alami dan pakan buatan pabrik. Pakan buatan diberikan setiap tiga hari sekali.
Teknis di atas merupakan sebagian dari strategi sukses budi daya ikan patin dan belut. Teknis lainnya, dapat Anda temukan selengkapnya di dalam buku “Budi Daya Belut” dan “Budi Daya Patin” terbitan AgroMedia Pustaka. Kedua buku ini akan memandu Anda secara praktis tentang teknis budi daya ikan patin dan belut, mulai dari persiapan, pembenihan, beberapa kunci sukses, teknis budi daya di berbagai media kolam, teknis pemberian pakan, membudidayakan pakan sendiri, perawatan, penanganan hama dan penyakit, panen, pemasaran, hingga analisis usaha budi daya.