Lele sangkuriang memiliki banyak keunggulan. Dengan teknik budi daya yang tepat, lele unggul ini dapat berproduksi luar biasa, baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Selain itu, pasar komoditas ini masih terbuka lebar. Apalagi teknik budi daya yang diterapkan berbasis organik. Selain lel bergizi tinggi, produksinya lebih sehat karena dihasilkan melalui cara alami.
Berdasarkan pengalaman peternak lele, capaian produksi lele sangkuriang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan capaian angka produksi lele dumbo biasa, baik di tingkat pembenihan maupun pembesaran. Umumnya, pemberian pakan sebanyak 1 ton untuk membesarkan benih lele dumbo sebanyak 10.000 ekor hanya menghasilkan lele konsumsi sekitar 7–8 kuintal. Sementara itu, pada lele sangkuriang, pemberian pakan dengan kuantitas dan kualitas yang setara, mampu menghasilkan lele konsumsi sekitar 1—1.4 ton.
Dengan kata lain, berdasarkan fakta tersebut, food conversion rate (FCR) lele sangkuriang Iebih rendah daripada FCR lele dumbo biasa. FCR adalah perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertambahan bobot ikan selama masa pemeliharaan hingga saat panen ikan tiba.
FCR yang baik dan menguntungkan petani adalah yang memiliki nilai rendah. Semakin rendah nilai FCR, semakin kecil jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli pakan. Sebaliknya, semakin tinggi nilai FCR, semakin besar jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli pakan.
Dalam budi daya ikan, nilai FCR sangat ditentukan sedikitnya oleh dua hal, yakni kualitas pakan yang diberikan dan sifat bawaan mengenai laju pertumbuhan jenis ikan yang dipelihara. Semakin berkualitas pakan yang diberikan, pertumbuhan ikan akan semakin cepat. Pakan berkualitas memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik sehingga dapat diandalkan untuk memacu pertumbuhan ikan.
Dengan cepatnya pertumbuhan ikan, kebutuhan jumlah total pakan selama masa pemeliharaan ikan relatif bisa ditekan. Dengan demikian, nilai FCR pun menjadi rendah. Sementara itu, lele sangkuriang tergolong jenis lele yang memiliki laju pertumbuhan cepat. Otomatis, nilai FCR-nya pun rendah.
Masih ada hal lain dari keunggulan beternak lele sangkuriang, yaitu siklus panen lebih cepat, kemampuan daya bertelur dan daya tetas telur lebih tinggi, lebih tahan terhadap penyakit, kualitas daging lebih unggul, lebih tahan banting, teknik pemeliharaan lebih mudah, bisa dibudidayakan di lahan sempit, dan sekarang, benihnya pun mudah diperoleh.
Selanjutnya, bagaimana aplikasi budi daya lele sangkuriang ini? Bagaimana prospek bisnisnya? Seberapa modal dan simulasi biaya usaha budi daya lele sangkuriang ini? Nah, AgroMedia Pustaka menerbitkan buku “Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuriang” yang akan menjadi jawaban tepat bagi Anda dalam mengaplikasikan seluruh teknik beternak lele sangkuriang.
Di dalam buku yang ditulis oleh Nasrudin ini membahas berbagai macam kebutuhan informasi budi daya dan bisnis peternakan lele, mulai dari 1001 keunggulan lele sangkuriang, geliat bisnis lele sangkuriang, testimoni peternak lele sangkuriang sukses, pengenalan anatomi dan seputar kehidupan lele, pembenihan, pembesaran, jenis-jenis pakan, penanggulangan hama dan penyakit, hingga panen dan pengemasan.
Menariknya, penulis yang sudah dikenal sebagai pelatih nomor satu dalam budi daya lele sangkuriang ini memberikan arahan pemeliharaan lele secara organik. Silakan mencobanya!
Semoga sukses!