Menikmati secangkir kopi saat pagi, siang, bahkan malam hari, kini sudah menjadi habit bagi sebagian orang. Di kedai, kafe, warung kopi, rumah, hotel, hingga perkantoran, pasti kita temui orang yang sedang menikmati kopi, baik sekadar memberi semangat sebelum memulai usaha, melepas penat sehabis bekerja, bersapa dengan kawan lama, atau berbincang dengan klien ternama.
Namun, sebagian orang justru masih menganggap kopi sebagai momok yang menakutkan. Alih-alih mengecap kenikmatan kopi, justru membuat asam lambung naik, dan perut terasa melilit. Akhirnya, selalu menghindar kala diajak ngopi. Padahal, siapa pun bisa menikmati kopi asalkan tahu acuannya.
Berikut delapan tip terbaik untuk meminum kopi berdasarkan penelitian dan ahli kesehatan, bukan hanya nikmat, tetapi juga bermanfaat.
Batasan Minum Kopi Harian
Semua hal yang berlebihan memang tidak dianjurkan. Walaupun kamu seorang pecandu kopi, tetap perlu batasan. Anjuran minum kopi maksimum 3 hingga 4 kali sehari. Hal ini berdasarkan penelitian ilmiah, lho.
Lebih dari 5 gelas kopi per hari bisa membuat pembuluh darah rusak. Selain itu, kafein yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan insomnia, merasa tegang, mudah gugup, sakit kepala, dan cepat marah. (Journal of Neorology, Neurosurgery, and Psychiatry, 2002).
Jenis Kopi yang Cocok untuk Penderita Maag
Penderita maag atau yang sensitif terhadap kafien bisa memilih jenis kopi Arabika. Kopi jenis Arabika dikenal lebih rendah kandungan kafiennya dibandingkan dengan Robusta.
BACA JUGA: √ 10 Manfaat Meminum Kopi yang Belum Banyak Diketahui
Waktu Terbaik untuk Meminum Kopi
Menikmati secangkir kopi sebaiknya dipilih antara pukul 9.30 hingga 11.30. Inilah waktu yang tepat meminum kopi menurut para pakar kesehatan. Sebab, pada waktu tersebut, peran hormon kortisol dalam titik terendah. Hormon ini bertugas meningkatan kadar gula dalam darah, menekan imun, dan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
Jika meminum kopi di luar jam tersebut, kandungan kafien kopi yang dibutuhkan menjadi cukup tinggi. Sebab, hormon kortisol saat itu sedang bekerja pada puncaknya. Akibatnya, meminum kopi dengan takaran yang sama pada pagi hari menjadi kurang efektif.
Minum Kopi Sesudah Makan
Untuk mendapatkan khasiat kesehatan, minumlah kopi sesudah makan. Alasannya, jika meminum kopi saat perut kosong, kandungan kafein yang dilepaskan membuat gula darah turun drastis dan menyebabkan seseorang ingin mengonsumsi gula lebih banyak. Sebaliknya, setelah makan, kafein akan membuat tubuh melepaskan gula menuju aliran darah. Kondisi tersebut membuat pankreas melepaskan insulin dan membuat tubuh mengeluarkan gula yang berlebih.
Mengisi perut sebelum meminum kopi juga menghindari perut kembung, terutama bagi mereka yang memiliki perut sensitif, seperti maag atau memiliki kadar asam lambung yang tinggi.
Cara Terbaik Menikmai Kopi
Berbagai cita rasa kopi sangat pas dirasakan jika diminum dengan cara diseruput. Inilah car terbaik menikmati kopi. Lidah bagian tengah akan langsung tersentuh cairan kopi, sehingga rasa pahitnya tidak langsung terasa. Demikian para praktisi kopi menyarankan.
Ibu Hamil Sebaiknya Tidak Minum Kopi
Mengonsumsi kopi meningkatkan denyut jantung. Maka untuk ibu hamil, sebaiknya sama sekali tidak minum kopi. Kafein dalam kopi bisa menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keguguran.
Ladies, Hindari Meminum Kopi Saat PMS
Gejala PMS (Premenstrual Syndrome) berpotensi bertambah parah jika meminum kopi. Akibatnya banyak wanita yang sering mengeluh sakit kepala, nyeri, dan kembung. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kafein yang bersifat mengurangi kandungan vitamin B dan proses metabolisme pada tubuh. Jadi pilihlah air putih saat sedang menstruasi.
Kopi Instan Mengandung Postasium Tinggi
Para peneliti dari Korea Selatan menyarankan bagi mereka yang mengidap penyakit jantung untuk tidak meminum kopi instan. Kopi instan memiliki kandungan potasium yang tinggi. Potasium yang tinggi dapat menyebabkan pengeroposan tulang, risiko terkena batu ginjal, dan menaikkan tekanan darah.
***
Buku Coffee bisa dijumpai di toko buku Gramedia, Gunung Agung, TM Bookstore, Paperclip, atau toko buku lain terdekat di kota Anda. Buku juga tersedia dalam bentuk ebook yang bisa diunduh dari Play Store.
Foto: John Schnobrich dari Unsplash