Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan keempat jumlah penderita diabetes terbesar di dunia. Pada tahun 2000 saja, terdapat sekitar 5.6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Pada tahun 2003 meningkat menjadi 13.7 juta orang. Diperkirakan, 1 dari 8 orang di Jakarta mengidap diabetes.
Penyebab utama penyakit diabetes mellitus, karena kurangnya produksi insulin yaitu zat yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Atau bisa juga karena adanya gangguan pada fungsi insulin, meskipun jumlahnya sedikit. Pada kondisi ini, menyebabkan gula (glukosa) yang dikonsumsi tidak dapat diproses secara sempurna. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat.
Selain faktor genetik, resiko diabetes dipicu pula oleh gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, tidak mengatur pola makan yang mengandung banyak karbohidrat, lemak, dan makanan berkadar gula tinggi, kurangnya berolahraga, stes, kehamilan, merokok dan meminum minuman beralkohol, serta disebabkan oleh virus dan bakteri.
Tingginya pengidap diabetes mellitus di Indonesia dan rentannya setiap orang untuk mendapatkan penyakit ini, tidak serta merta masyarakat sadar akan bahaya penyakit ini. Sebagian besar diabetesi tidak menyadari dirinya mengidap penyakit ini. Minimnya informasi tentang diabetes serta gejala-gejala yang tidak terlalu “kentara” membuat banyak orang baru menyadari dirinya terserang diabetes saat kondisinya sudah cukup parah.
Padahal, apabila seseorang sudah terkena diabetes, kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Sebab, diabetes termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Oleh sebab itu, hanya ada dua cara bijak menghadapi diabetes, yaitu menghindarinya sebelum terserang dan bersahabat dengannya jika telah positif terserang.
Maksud dari kedua cara di atas, menghindari berarti melakukan tindakan pencegahan agar tidak terserang. Yaitu dengan merujuk kepada faktor-faktor pencetus diabetes dan melakukan cara pencegahannya. Misalnya, dengan menjaga pola makan sejak dini, rutin berolahraga, dan menghindari stres agar terhindar dari jenis risiko diabetes karena faktor genetik.
Sementara itu, bersahabat dengan diabetes berarti melakukan tindakan-tindakan untuk menjaga kualitas hidup diabetesi. Jangan berputus asa sehingga beranggapan bahwa kehidupan baginya sudah berakhir. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersahabat dengan diabetes dan terbukti banyak diabetesi yang dapat hidup normal.
Sebuah cara alami yang sangat tepat, meminum ramuan herbal, diet makan, dan terapi jus merupakan tindakan tepat untuk menghindari diabetes dan bersahabat dengannya. Banyak jenis tanaman dan buah yang bisa digunakan untuk membuat ramuan tradisional yang mengandung zat-zat atau kandungan kimia yang sangat bermanfaat bagi diabetesi dan mencegah timbulnya penyebab-penyebab diabetes.
Secara lengkap dan praktisnya, buku “Solusi Sehat Mengatasi Diabetes” yang diterbitkan AgroMedia Pustaka ini akan membimbing Anda bagaimana mengetahui aspek-aspek timbulnya diabetes sekaligus cara mencegah dan mengendalikan diabetes pada tubuh Anda jika sudah terserang.
Buku ini membahas aneka cara mencegah dan mengendalikan diabetes. Mulai dari menggunakan ramuan herbal, diet makanan, hingga terapi jus. Penerapannya, Anda bisa membuat aneka ramuan dari buku ini secara mandiri melalui resep-resep dari berbagai jenis tanaman, buah, dan makanan untuk konsumsi sehari-hari.
Kesehatan Anda merupakan modal besar bagi kebahagiaan hidup Anda!