Teknik pembenihan lele mengalami perkembangan hingga menghasilkan beberapa metode yang lebih tepat bagi pertumbuhan lele. Penggunaan kolam terpal merupakan metode terbaru yang dianggap paling baik karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode konvensional. Keuntungan yang diperoleh juga bisa lebih besar dibandingkan dengan usaha jenis ikan lainnya. Selain tingkat penetasan yang tinggi, keberhasilan ini didukung juga oleh laju pertumbuhan benih yang cepat dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
Metode kolam terpal juga memiliki banyak kemudahan sehingga hampir semua orang bisa mengaplikasikannya, yaitu sebagai berikut.
1. Teknologinya mudah diaplikasikan, sekalipun oleh calon pembenih atau pemudiadaya pemula. Teknologi hasil penelitian sudah tersedia dan dapat diaplikasikan meskipun tanpa melalui kursus atau pelatihan.
2. Bisa diaplikasikan di lahan sempit. Pembenihan tidak memerlukan lahan yang luas dan khusus dengan konstruksi tembok.
3. Bisa hidup di kolam dengan kepadatan tinggi.
4. Dapat dijalankan dari sekala usaha kecil hingga industri tergantung ketersediaan lahan dan modal.
5. Hemat air, karena lele bisa hidup di air yang menggenang sekalipun dengan minim oksigen. Pasalnya, lele memiliki labyrinth yang bisa mengambil oksigen langsung dari udara.
6. Sarana dan prasarana mudah didapat, baik di kota-kota besar maupun di pelosok-pelosok tanah air. Begitu pula pakan dan obat-obatan sudah tersedia di mana pun.
Ada tiga jenis lele berkualitas yang saat ini diminati pembudidaya, yaitu lele dumbo, lele sangkuriang, dan lele phyton. Masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Lele dumbo memiliki ciri tubuh yang besar dari hasil persilangan lele Afrika dan Taiwan. Sedangkan lele sangkuriang berasal dari persilangan lele dumbo generasi keenam (F6) dengan generasi kedua (F2) untuk peningkatan mutu. Adapun lele phyton merupakan pendatang baru yang berasal dari persilangan lele lokal Pandeglang dengan lele Thailand. Ukuran lele phyton lebih panjang dari jenis lele lainnya.
Beragam kesuksesan telah dialami para pelaku usaha pembenihan lele di kolam terpal. Dalam waktu singkat, mereka bisa mendapatkan keuntungan besar. Dalam waktu 23 hari, keuntungan usaha sudah balik modal (pay back periode) dengan rasio investasi 1 rupiah bisa memperoleh penerimaan Rp3.48. Tentu usaha ini sangat layak Anda jalankan untuk meniru mereka yang telah sukses.
Namun, walau bagaimanapun usaha pembenihan lele mesti mengikuti prosedur dan tahapan yang tepat agar hasilnya optimal. Untuk itu, H. Khairuman, SP & Khairul Amri, S.Pi, M.Si menyusun buku Pembenihan Lele di Kolam Terpal ini untuk membantu Anda membangun usaha pembenihan lele secara cepat dan tepat. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman penulis dan pembenih lele di kolam terpal di lapangan serta berbagai literatur terbaru.
Di dalam buku terbitan AgroMedia Pustaka ini dibahas mulai dari prospek dan keuntungan pembenihan lele di kolam terpal, memilih lele unggul, syarat lokasi, kebutuhan kolam, merancang dan membangun kolam terpal, pemilihan induk berkualitas, memijahkan indukan, perawatan benih, hingga pemanenan, pengemasan, dan pengiriman.
Selain itu, dilengkapi pula dengan analisis usaha berupa asumsi biaya dan keuntungan usaha pembenihan lele. Tujuannya, agar Anda bisa mengukur kadar kecukupan modal dan proyeksi usaha yang akan Anda bangun melalui gambaran analisis usaha tersebut. Selamat mencoba!