Keladi tikus telah terbukti mampu mengobati kanker. Berdasarkan beberapa kali penelitian, seperti yang dilakukan oleh Huang pada tahun 2004, kandungan phenylpropanoid glikosida, sterol, dan cerebrosida yang terdapat dalam umbi keladi tikus dapat digunakan sebagai antihepatotoksik untuk menghambat kerusakan sel hati. Sedangkan menurut penelitian Choon (2008), ekstrak keladi tikus mampu mencegah terjadinya kanker hati akibat adanya karsinogen. Begitu juga dari hasil penelitian Mohan, S et al, (2010), kandungan asam linoleatnya dapat menghambat perkembangan sel kanker secara selektif.
Keladi tikus memiliki nama lain pada daerah tertentu, seperti bira kecil, ileus gofu sepa, dan trenggiling mentik. Tanaman ini asli Indonesia yang banyak ditemui di pulau Jawa. Sipat tumbuhnya berada di tanah lembab dan sedikit paparan sinar matahari. Karena bunganya yang mirip ekor tikus, tanaman ini dinamakan keladi tikus. Dalam pengobatan tradisional, selain berkhasiat mengobati kanker, keladi tikus juga kerap digunakan sebagai obat borok, koreng, dan luka. Bagian yang digunakan biasanya bagian umbi dan daunnya.
Khasiat daun dan umbi keladi tikus juga selama ini telah dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker darah (leukemia). Dibandingkan dengan daunnya, kemampuan umbi keladi tikus dalam menghambat sel kanker tergolong lebih tinggi. Semakin tinggi konsentrasi atau dosis umbi yang diberikan, semakin tinggi pula kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Sementara itu, kemampuan daun keladi tikus untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tidak begitu jelas. Bahkan, biasanya pada dosis tertentu kemampuan menghambat sel kanker pada daun justru menurun.
BACA JUGA: Gempur Kanker dengan 4 Hal Ini
Kandungan yang diduga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada umbi atau daun keladi tikus adalah senyawa triterpenoid. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat kerja enzim DNA (deoksiribo nukleodasid) yang berperan dalam proses replikasi dan proliferasi sel kanker. Dengan terhentinya enzim tersebut, pertumbuhan sel kanker pun akan ikut terhenti. Keladi tikus akan lebih efektif jika dikonsumsi dalam bentuk segar dengan cara dibuat jus. Jika direbus, efektivitasnya akan berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali. Pembuatan jus juga sebaiknya dengan cara ditumbuk, bukan diblender, lalu langsung diminum agar khasiatnya tidak berkurang.
Berikut ini kami berikan salah satu resep pembuatan jus keladi tikus untuk pengobatan kanker yang kami kutip dari buku “Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan 3 Terapi Alami”
Bahan:
50 gram tanaman keladi tikus segar (terdiri dari umbi, akar, dan daun)
50 ml air matang
Cara Membuat:
1. Tumbuk tanaman keladi tikus dengan lumpang batu sampai halus. Hindari pemakaian alat dari logam seperti blender.
2. Tambahkan air matang, lalu peras dan saring.
Aturan Pakai:
Diminum sekaligus, sesudah makan.
Selain keladi tikus, sebenarnya masih ada beberapa tanaman dan buah lainnya yang dapat dijadikan sebagai obat kanker. Secara lengkapnya, dapat Anda temukan di dalam buku “Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan 3 Terapi Alami” terbitan AgroMedia Pustaka.