Di awal tahun 2011 kita mengalami kenaikan harga cabai yang fantastis hingga mencapai Rp 100.000 per kilogram. Padahal, sebelum naik, harga cabai hanya Rp 12.000 per kilogram. Tentu saja mahalnya harga cabai membuat ketar-ketir para ibu rumah tangga dan dunia usaha kuliner. Pasalnya, cabai merupakan salah satu bumbu utama dalam setiap masakan khas lidah masyarakat Indonesia.
Akan tetapi, jika kita berpikir cerdas, sebenarnya naiknya harga cabai tidak akan terlalu berpengaruh terhadap anggaran belanja rumah tangga. Ada alternatif lain yang bisa dijadikan solusi untuk menekan kebutuhan cabai, yaitu dengan memanfaatkan pekarangan sebagai lahan bertanam cabai, baik langsung maupun melalui media pot atau polibag.
Banyak varietas cabai yang dapat ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi, tanpa pandang musim, baik dari jenis cabai rawit, cabai keriting, maupun cabai besar. Misalnya, cabai Taruna, Pelita F-1, dan Bara dari jenis cabai rawit atau Lado F-1 dan Taro F-1 dari jenis cabai keriting. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan menanam cabai secara mandiri di pekarangan rumah.
1. Mengurangi ketergantungan terhadap cabai di pasaran. Jadi, ketika harga cabai melambung, Anda tak perlu ikut panik, sebab kebutuhan terhadap komoditas ini sudah terpenuhi dari perkarangan rumah.
2. Cabai memiliki rentang wilayah tumbuh yang luas, dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Bisa ditanam pada musim apa pun, baik kemarau maupun hujan. Terutama di pekarangan, perawatan dan pengontrolan menjadi semakin mudah karena tempat penanaman dekat dan populasi tanaman terbatas.
3. Bertanam cabai di rumah berarti berupaya memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk tujuan yang produktif dan memberi contoh bagi saudara dan tetangga sekitar rumah.
4. Teknis bertanam cabai tergolong mudah dan sederhana. Anda dapat melibatkan anggota keluarga saat bertanam dan memelihara cabai. Kegiatan ini dapat memupuk rasa kekeluargaan dan membangun rasa tanggung jawab pada anak.
5. Model bertanam yang digunakan dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Jadi, lahan pekarangna terbatas bukan masalah.
6. Tanaman cabai yang ditanam di pekarangan dapat dijadikan sebagai penghias rumah. Artinya, tidak hanya dikonsumsi, tetapi dapat diatur sedemikian rupa sehingga fungsinya tak kalah dengan tanaman hias.
7. Dapat menjadi terapi alami pelepas stres.
8. Bisa menghasilkan cabai yang sehat, terbebas dari residu pestisida kimia.
Melalui panduan buku “Panen Cabai Pekarangan Rumah” terbitan AgroMedia ini Anda dapat mengaplikasikannya secara langsung di rumah Anda secara mudah dan praktis. Buku ini akan memberikan bimbingan menanam cabai pada media pot dan polibag atau langsung di atas tanah.
Buku yang disusun oleh Ir. Wahyudi & M. Topan ini membahas seputar penanaman cabai yang baik dan benar agar mencapai hasil optimal, mulai dari memilih jenis cabai, mengatur waktu tanam, menyemai benih cabai, cara penanaman cabai, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen cabai.