Praptiningsih Gamawati Adinurani

Lahir di Jogjakarta 20 Mei 1955. Masa kecilnya dihabiskan di Tual, Maluku Tenggara, menjadikannya paham bahwa BBM adalah energi yang mahal dan sukar diperoleh, terutama di pulau-pulau terpencil di Indonesia.

Pengalaman ini mendorongnya berkiprah di "pertanian energi" dengan mengasuh mata kuliah, seperti bioenergi dan bioteknologi. Sarana produksi ramah lingkungan diperlukan dalam pertanian energi agar misi BBN yang berkemampuan menekan global warning tidak ternodai oleh pencemaran tanah, air tanah, dan lingkungan oleh pupuk serta pestisida kimia.

Guru Besar ini berobsesi dengan bidang spesialisasinya dapat menyumbang suatu teknologi murah, akrab lingkungan, tetapi mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan pengelola pertanian energi, khususnya para petani gurem.


Bukunya yang diterbitkan AgroMedia Pustaka:
 – Bioetanol Ubi Kayu; Bahan Bakar Masa Depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *