Apresiasi Petani Kopi di Hari Kopi Internasional

petani kopi kopi andalan pasir wangi

Coffee World Day lebih tepat disebut hari raya petani kopi. Perayaan hari kopi sedunia ini sebagai bentuk apresiasi kepada para petani kopi seperti keadilan penghasilan petani kopi. Biasanya isu ini yang diusung dalam kampaye perayaan kopi dunia sejak 2015.

Harga kopi, menurut catatan organisasi kopi internasional, ico.org, dari tahun ke tahun terus menurun. Grafik harga biji kopi di pasar global sejak 2011, relatif rendah. Bagaimana cara meningkatkan harga penghasilan para petani kopi dan buruh kopi. ICO adalah organisasi para eksportir dan importir kopi dari seluruh dunia.

Masih menurut catatan ICO, diperkiraakan sekitar 3 juta gelas kopi dinikmati setiap harinya di seluruh dunia. Ini angka yang luar biasa. Namun, di sisi pendapatan, petani kopi mendapatkan “pembagian” porsi yang kurang layak.

Salah satu penyebabnya harga biji kopi turun dari tahun ke tahun, surplus panen kopi dan bertambahnya jumlah buruh di bagian produksi. Impor kopi juga bisa menjadi penyebab turunnya harga biji kopi lokal. Sebagai contoh kasus turunnya harga biji kopi (green bean) lokal, dari Rp30.000 per kilogram turun menjadi Rp22.000, baca di sini

Indonesia Merayakan Hari Kopi Sedunia

 

Di Indonesia perayaan hari kopi dunia, digelar di berbagai daerah. Salah satu event tahunan yang cukup epik adalah Malioboro Coffee Night, yang selama dua tahun, yakni pada tanggal 1 Oktober 2017 dan 2018 diselenggarakan. Event ini diisi dengan minum kopi gratis. Tercatat sebanyak 26 ribu cup kopi dibagikan secara gratis.

Tahun 2019, Jambi menjadi tuan rumah hari kopi Internasional di Indonesia. Pemerintah Daerah melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jambi menggelar pameran kopi, tepatnya pada tanggal 1—4 Oktober, di Ratu Convention Center, yang salah satu rangkaian acaranya adalah Jambi Brewers Coffee Competition.

Jambi memiliki varietas kopi yang beragam dan populer, dikenal baik dari lokal maupun dunia. Misalnya, kopi robusta di Merangi, kopi Robusta di Kerinci hingga kopi Liberika yang diekspor ke Amerika dalam jumlah besar.

Di tempat lain, biasanya perayaan kopi sedunia digelar di kafe-kafe kopi tertentu dengan dibukanya diskon khusus. Kamu bisa nongkrong dan menikmati kopi di kafe favoritmu sembari memperoleh keuntungan potongan harga.

 

petani kopi

 

Bedah Buku Kopi

Tepat 1 Oktober 2019, Edy Panggabean, akan merilis dan membedah Buku Pintar Kopi, yang akan digelar di museum Tekstil, Tanah Abang, Jakarta. Buku Pintar Kopi, pernah menjadi referensi penting saat buku kopi belum banyak hadir toko buku. Sekitar tahun 2011, buku ini menjadi penanda bahwa ulasan kopi disajikan dari sejarah hingga cara pengolahannya. Tulisan karya Edy Panggabean ini menjadi amat laris saat itu. Kini buku terbitan Agromedia ini kembali di-recover dan disunting ulang, disesuaikan dengan data-data ter-update dan tampilan yang lebih fresh.

 

BACA JUGA

7 Fakta Menarik Kopi Gayo, Kopi Spesial dari Tanah Rencong

Barista, Sang Penjaga Cita Rasa dalam Industri Kopi

 

Kopi bukan sekadar cita rasa

Kopi bukan sekadar soal tamasya cita rasa. Lebih jauh di balik biji kopi ada banyak keterlibatan peluh petani, dan berbagai profesi yang mencoba berjuang menghadirkan biji hitam ini di atas meja.

Bentuk penghargaan kepada petani kopi, semestinya tidak hanya ada dalam 1 Oktober. Apresiasi petani kopi, dengan cara membeli biji kopi lokal dan mengedukasi petani agar bisa menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar secara lebih berkualitas.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *