Cerdas Memilih Sumber Karbohidrat untuk Diabetesi Tipe-2

cerdas-memilih-karbohidrat-diabetesi

 

cerdas-memilih-karbohidrat-diabetesiDiet sehat bagi penderita diabetes tipe-2 tidak selalu harus membatasi jumlah karbohidrat harian yang mesti dikonsumsi. “Anda tidak perlu menakar berapa banyak karbohidrat yang boleh dikonsumsi dalam sehari. Prinsipnya, persentase karbohidrat yang tersedia dalam diet tidak boleh kurang dari 50%. Tentu saja semua karbohidrat yang harus dikonsumsi berupa karbohidrat kompleks, diutamakan karbohidrat rendah ECC,” jelas Lanny Lingga, PhD, seorang praktisi naturopati dan dietitian lulusan University of Leiden.

Karbohidrat rendah ECC mengandung sedikit kalori sehingga tidak perlu khawatir akan menyebabkan kelebihan kalori karbohidrat. Anda boleh makan sebanyak-banyaknya tanpa khawatir gula darah Anda melonjak setelahnya. Karbohidrat kompleks adalah makanan berindeks nutrisi tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Di dalamnya terdapat mineral, vitamin, dan sejumlah fitokimia penting untuk mengatasi resistensi insulin.

Nutrisi esensial tersebut tidak pernah dapat diperoleh secara lengkap dari makanan lainnya. Semua vitamin, mineral asam amino, dan lemak esensial hampir semuanya terdapat pada makanan nabati dan tidak ditemukan pada makanan hewani. Secara umum, makanan nabati memiliki indeks nutrisi unggul dibandingkan dengan makanan hewani. Karena itu, makanan nabati yang identik sebagai sumber karbohidrat itulah sumber sejumlah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Pembatasan konsumsi karbohidrat menjadikan tubuh tidak pernah memperoleh nutrisi penting yang dibutuhkan.

Atas dasar alasan di atas, Lanny Lingga merancang diet khusus untuk penderita diabetes tipe-2 yang harus mengonsumsi karbohidrat kompleks minimum 50% dari kalori harian. Ia menyusun daftar menu konsumsi bahan makanan bagi diabetesi, di antaranya makanan pokok yang harus dikonsumsi meliputi beras pecah kulit (atau beras khusus untuk diabetesi), oat, bubur gandum utuh, roti gandum tidak berperasa, singkong, ubi jalar, dan jagung pipilan (dalam jumlah terbatas). Sedangkan makanan pokok yang harus dihindari ialah segala tepung (tepung beras, terigu, tapioka, maizena), talas, kentang, nasi jagung, sagu, tiwul gaplek, sereal instan, mi, bihun, dan suun.

Gula yang diperbolehkan bagi diabetesi meliputi gula aren, gula kelapa, gula stevia, gula lontar, dan madu asli, tapi dalam jumlah terbatas maksimal 2 sendok makan sehari. Adapun gula pasir, gula tongkol jagung yang biasa digunakan untuk sirup, jus buatan pabrik, soft drink, molasses tebu, gula dalam selai, dan marmalade harus dihindari oleh penderita diabetesi. Semua jenis buah dan sayuran hampir dapat dikonsumsi oleh diabetesi dalam jumlah terbatas, kecuali buah durian, sawo, srikaya, kesemek, lengkeng, buah kering, pisang berkadar tepung tinggi (pisang kepok dan pisang tanduk), dan manisan buah.

Demikian sebagian penjelasan singkat Lanny Lingga yang kami kutip dari bukunya, Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat, terbitan AgroMedia Pustaka. Lebih lanjutnya, Anda dapat membaca buku ini untuk mendapatkan penjelasan lengkap serta panduan aplikasinya dalam menangani penyakit diabetes tipe-2 secara sehat dan alami tanpa menggunakan obat kimiawi, mulai dari terapi diet dan suplementasi, tip sukses mengendalikan gula darah, hingga terapi olahraga dan relaksasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *