Pakan merupakan salah satu masalah inti yang menentukan gagal atau suksesnya seseorang dalam beternak unggas, baik ayam, itik, maupun burung. Pakan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas unggas. Kesalahan memilih dan ketidaktepatan mengatur pakan dapat berakibat buruk bagi unggas, baik bagi unggas pedaging maupun petelor dalam semua fase pertumbuhan. Terutama pada fase penggemukan, pakan sangat berpengaruh terhadap percepatan penambahan bobot unggas.
Pakan yang baik dan sehat untuk unggas harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan. Setiap pakan harus mengandung beberapa zat penting, seperti protein, serat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan lemak. Protein berfungsi untuk menyusun jaringan tubuh seperti otot, sel, darah, kuku, dan tulang. Sumbernya dapat diperoleh dari bungkil kacang tanah, bungkil kedelai, tepung ikan, dan tepung cacing. Sedangkan karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi yang dipakai dalam setiap aktivitas dan menjaga temperatur tubuh. Bagi unggas petelur, sumber karbohidrat yang mengandung banyak karoten sangat baik untuk pembentukan kuning telur, seperti dari tepung jagung kuning.
Komposi dan jumlah pakan berbeda antara pakan untuk stater (DOC, DOQ, DOD), grower, finisher, dan layer. Pemberian pakan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan terganggunya produktivitas dan terjadi inefisiensi. Misalnya pada itik umur 1—15 hari (stater), komposisinya meliputi protein kasar (22%), lemak (5%), serat kasar (4%), abu (6.5%), kalsium (0.9%), fosfor (0.7%), dan energi metabolis (2.900 kkal/kg). Pada fase ini, itik memerlukan kandungan protein yang tinggi. Selain untuk pertumbuhannya, juga untuk menjaga ketahanan tubuhnya. Jumlahnya berkisar 20 gram/hari pada umur 1-7 hari dan 30 gram/hari pada umur 8—15 hari.
Sementara pada itik umur 16—20 hari, kebutuhan proteinnya lebih rendah 2% dari fase stater. Namun, kebutuhan energinya justru lebih besar pada kisaran 2.900—3.000 kkal/kg. Dibutuhkan juga vitamin A, B, dan K. Jenis pakannya berupa campuran pakan buatan pabrik (BR) dan dedak atau bekatul. Jumlahnya sebanyak 80 gram per hari dengan tiga kali pemberian, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Demikian seterusnya, setiap fase mengalami perubahan komposisi dan takaran sesuai kebutuhan unggas dalam pertumbuhannya.
Pentingnya memilih dan mengatur pakan tidak boleh diabaikan oleh setiap peternak. Pemberian pakan merupakan kunci keberhasilan peternak dalam mengelola peternakan sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dan keuntungan yang diharapkan. Untuk itu, sangat disarankan bagi setiap peternak menguasai panduan lengkapnya sebagaimana yang dijelaskan di dalam buku seri “belajar dari praktisi” tentang teknis beternak unggas. Yakni, terdiri dari buku (1) Beternak Ayam Broiler, (2) Beternak Puyuh, dan (3) Beternak Itik Pedaging.
Ketiga judul buku ini akan memandu Anda secara mudah dan praktis dalam mengelola peternakan unggas. Tidak hanya dibahas tentang teknis pemilihan dan pengaturan pakan, tapi juga meliputi tahapan-tahapan beternak unggas mulai dari persiapan, pemilihan bibit, membangun kandang, perawatan, hingga pemanenan dan pemasaran.