Panduan Tepat dan Praktis Usaha Pembibitan Karet

petunjuk-praktis-pembibitan-karet

petunjuk-praktis-pembibitan-karet

Permintaan bibit karet di daerah perkebunan karet cukup tinggi. Minat petani untuk menanam karet semakin meningkat setelah membaiknya harga karet di pasaran untuk kebutuhan industri. Kondisi ini mendorong pengembangan usaha pembibitan karet oleh penangkar. Bibit sangat berperan dalam pertumbuhan karet  agar bisa tumbuh sehat dan menghasilkan getah melimpah. Karenanya, pembibitan karet mesti dilakukan secara tepat agar menghasilkan bibit berkualitas baik.

Penggunaan bibit yang baik dan benar menjadi sangat penting. Apabila terjadi kesalahan dalam memilih bibit dapat mengakibatkan kegagalan dalam satu siklus hidupnya. Bibit yang baik, umumnya berupa perpaduan antara batang bawah yang berasal dari bibit biji dan batang atas yang berkualitas baik dan telah memenuhi persyaratan tertentu. Batang atas berasal dari klon karet anjuran yang disiapkan sesuai standar dalam kebun entres.

Dengan demikian, prosedur baku yang mesti dilakukan pembibit tanaman karet harus mempersiapkan dua lahan, yaitu lahan entres dan lahan kebun bibit batang bawah. Lahan entres dibangun khusus sebagai sumber “mata” dalam proses pembuatan bibit karet teknik okulasi. Luas minimal untuk kebun entres tergantung pada rencana jumlah bibit yang akan dihasilkan. Setiap 0.1 hektare kebun entres, pada tahun pertama dapat memenuhi kebutuhan bibit untuk 10 hektare kebun produksi dengan populasi 500 pohon per hektare. Pada tahun kedua dan selanjutnya, mampu menghasilkan kebutuhan bibit untuk 20 hektare.

Klon karet anjuran merupakan hasil seleksi yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Karet dalam program pemuliaan dan direkomendasikan melalui Lokakarya Pemuliaan Karet secara nasional yang dilakukan setiap tiga tahun. Singkatnya, klon-klon anjuran tersebut diajukan ke Badan Benih Nasional untuk dilepas secara resmi dengan SK Menteri Pertanian menjadi benih bina sehingga dapat dikembangkan oleh para penangkar.

Adapun untuk bibit batang bawah, dianjurkan berasal dari biji propeligitim. Biji ini memiliki asal tetua betinanya dapat dikenal. Biji-biji ini dihasilkan dari klon-klon anjuran, seperti AVROS 2037, RRIC 100, BPM 24, GT 1, PB 260, dan PB 330. Biji harus berasal dari pohon yang telah berumur lebih dari 10 tahun agar viabilitasnya tinggi. Saat pengecambahan, persentase viabilitas biji minimum 70%. Kesegaran biji biasanya dapat dilihat dari warna biji yang mengilat, tidak cacat, dan bernas.

Segala aspek dan proses pembibitan karet berkualitas baik ini akan dijelaskan secara lengkap dan praktis di dalam buku “Petunjuk Praktis Pembibitan Karet” terbitan AgroMedia Pustaka. Buku ini akan memandu Anda, baik penangkar bibit, masyarakat yang ingin terjun dalam sektor usaha pembibitan karet, maupun para petani karet yang ingin menghasilkan bibit sendiri.

Buku ini ditulis oleh Ir. Mudji Lasminingsih, MS & Hendra H. Sipayung, SP., MM yang akan membahas secara bertahap langkah-langkah pembibitan karet yang tepat dan praktis, mulai dari mengenal tanaman karet, pembangunan kebun entres dan kebun bibit batang bawah yang terdiri dari pemilihan lokasi, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, pemurnian kebun, pemanenan, pengemasan, hingga manajemen entres. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan teknik okulasi secara baik dan benar serta penyaluran dan sertifikasi bibit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *