Salah satu cara memancing walet agar masuk ke gedung walet yang sudah disediakan ialah dengan teknik aromatik. Yaitu, menebarkan parfum atau aroma walet pada sekitar gedung. Aroma ini akan merangsang penciuman mereka sehingga tertarik untuk masuk ke dalam gedung. Sebab, mereka mengira bahwa gedung ini telah dihuni oleh walet lain dan memiliki karakteristik yang mereka sukai dari aroma tersebut.
Aroma walet biasanya dibuat dengan cara memanfaatkan kotoran dan cairan air liur walet yang berasal dari perendaman sarang, selanjutnya campuran tersebut dioleskan ke dinding-dinding gedung. Aroma-aroma tersebut bertujuan untuk memberikan bau yang khas di gedung baru.
Jika Anda ingin membuat aroma walet, sebagaimana dijelaskan dalam buku “Buku Pintar Budi Daya dan Bisnis Walet”, Anda bisa membuatnya dari bahan-bahan dan teknik sebagai berikut.
A. Kotoran Walet
Dalam penggunaannya, kotoran walet ditebarkan secara merata pada lantai, dinding, dan ventilasi gedung. Sebelum ditebar ke lantai, sebaiknya lantai diberi pasir agar tidak terlalu lembap. Kotoran yang digunakan adalah kotoran walet yang masih baru. Biasanya, aroma yang dihasilkan akan bertahan hingga 3 minggu. Sementara, jika ingin menebarkan kotoran walet ke dinding gedung, sebaiknya tidak melemparnya langsung ke muka dinding. Namun, kotoran walet tersebut sebaiknya dicampur dulu dengan air, kemudian hasil rendamannya disemprotkan ke dinding.
Berikut ini langkah-langkah membuat larutan dari kotoran walet.
1. Siapkan 10 kg kotoran walet dan 5 liter air, campur kedua bahan tersebut hingga merata.
2. Endapkan cairan tersebut selama 5 hari. Setelah itu, endapan disaring untuk memisahkan antara bahan dengan cairan. Air hasil saringan dicampur dengan minyak ikan dengan perbandingan 3 : 1, aduk hingga rata.
4. Semprotkan cairan tadi ke seluruh dinding atau tembok gedung walet. Penyemprotan dapat dilakukan sesering mungkin, paling tidak seminggu sekali.
Dalam mengaplikasikan kotoran harus dilakukan secara tepat dan tidak berlebihan. Pasalnya, kotoran walet merupakan limbah yang dapat menimbulkan berbagai gas seperti amonia (NH3), asam belerang (H2S), dan karbondioksida (CO). Akibatnya, udara di dalam gedung menjadi tercemar dan tidak sehat.
BACA JUGA:
B. Jus Sarang Walet
Aroma walet juga dapat diciptakan dari air hasil rendaman sarang. Biasanya, sarang walet yang direndam adalah sarang walet yang kualitasnya tidak baik, misalnya sarang-sarang yang telat panen yang umumnya berwarna cokelat, sarang yang mulai membusuk, atau sarang yang bentuknya tidak sempurna, sehingga jika dijual pun harganya sudah menyusut.
Berikut ini cara membuat aroma walet dari rendaman sarang walet.
1. Siapkan sarang walet yang berkualitas jelek, lalu rendam selama satu jam di dalam air.
2. Blender sarang hingga hancur. Aplikasikan jus sarang walet dengan kuas ke nesting plank. Perlu diperhatikan, bagian sirip yang diberi ramuan ini adalah bagian yang terlindungi dari paparan cahaya langsung. Hal ini dimaksudkan agar bau dari ramuan ini dapat bertahan lebih lama. Sirip yang telah menyerap cairan sarang akan memudahkan walet dalam merekatkan liurnya, terutama pada walet muda yang baru pertama kali membuat sarangnya. Jadi, cairan ini berfungsi sebagai landasan yang mempermudah walet dalam membangun sarang.
C. Telur Bebek
Selain menggunakan kotoran atau air hasil rendaman sarang walet, pembudidaya walet juga bisa menggunakan telur bebek atau itik aroma walet. Cara mengaplikasikannya cukup mudah. Sediakan beberapa butir telur bebek atau itik, tergantung luas bangunan. Bagian telur yang digunakan adalah putih telurnya saja. Putih telur tersebut selanjutnya dicampur dengan air secukupnya hingga encer. Hasilnya, larutan tersebut disemprotkan ke nesting plank.
D. Aroma Jadi Hasil Pabrik
Saat ini, di toko-toko perlengkapan walet juga tersedia parfum walet yang sudah jadi sehingga pembudidaya yang baru terjun ke bisnis ini tidak perlu repot membuat parfum walet secara manual yang bahan-bahannya agak sulit didapat. Parfum walet biasanya tersedia dalam berbagai merek dan kemasan. Anda tinggal memilih parfum mana yang sesuai dengan lokasi gedung walet Anda.
Foto: hewan.id