Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat membuat banyak pihak berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini sangat berdampak pada banyak sisi dalam masyarakat, terutama menurunnya penjualan dan melemahnya daya beli masyarakat. Walaupun seperti tidak tampak di permukaan, bisnis coffee roastery, yang tumbuh seiring dengan pesatnya pertumbuhan kedai kopi, juga merasakan dampak pandemi ini.
Coffee roastery merupakan salah satu mata rantai penting di dunia perkopian. Di antara mata rantai lainnya, dari petani kopi, kedai kopi, hingga konsumen akhir. Sebagai salah satu bagian industri perkopian, bisnis ini harus bertahan agar industri tidak pincang. Seperti apa kondisi coffee roastery pada saat ini? Bagaimana para pemilik coffee roaster dalam menghadapi pandemi ini?
Jawaban dari pertanyaan tersebut, ditemukan dari hasil diskusi online via Instagram Live (14/06) bersama Eris Susandi, seorang profesional coffee trainer sekaligus penulis buku Coffee Roasting yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka, bersama dengan Tinton Dwi Putera, Editor Buku AgroMedia Pustaka.
Bagaimana kondisi umum industri kopi di Indonesia pada saat pandemi ini?
Dari pertanyaan awal dan umum soal kondisi perkopian Indonesia di tengah situasi seperti saat ini, Eris tampaknya tidak mau terburu-buru untuk menjawab. “Perlu analisis secara umum di Indonesia, apakah betul banyak penikmat kopi di Indonesia atau sekadar gaya hidup,” ujar Eris mengawali perbincangan, perlu evaluasi soal real peminum kopi atau lifestyle.
Lanjutnya, jika bukan karena lifestyle, daya beli kopi kemungkinan tidak terlalu berdampak dalam situasi apa pun. Sebab menikmati minum kopi bisa di mana pun. Minum kopi di kedai kopi itu lebih kepada suasana. Sementara jika kebiasaan menikmati minum kopi dipindah ke rumah tetap sama dari sisi cita rasa. Pendeknya, di masa pandemi, perkopian harusnya tidak terlalu bermasalah jika banyak pecinta kopi di Indonesia.
Apakah terjadi penurunan permintaan atau penjualan pada coffee roastery? Berapa persen penurunan yang terjadi?
Usaha coffee roastery di masa pandemi, menurut pengamatan Eris memang mengalami penurunan dari sisi produksi. Sebab jumlah pesanan dan jumlah konsumsi di kedai kopi berkurang. Menurut catatan Eris, pada masa pandemi ini penurunan penjualan terjadi di kisaran 20—25%. Berbeda dengan penjualan di kedai kopi yang penurunannya mencapai kisaran 50%. Nah, yang menarik produksi kopi dalam bentuk green bean tidak terlalu menurun di lingkup internasional. Secara umum hanya di Ethiopia, yang mengalami penurunan.
Protokol Covid-19 Tetap Diterapkan dalam Proses Roasting Biji Kopi
Proses cupping menjadi satu item roasting yang mengundang tanya ketika masa penyebaran Covid-19. Bagaimana proses cupping sebagai bagian dari proses roasting ini dikerjakan saat Pandemi Covid-19? Uji cita rasa kopi tetap memberlakukan protokol kesehatan. Tentu saja tujuannya menjaga kita sendiri aman dan orang lain pun aman. Cangkir dan sendok uji tidak digunakan bersamaan. “Masing-masing menggunakan cangkir dan sendok sendiri-sendiri,” Eris menjawab. Proses cuppingnya juga dibagi menjadi dua sesi yang berbeda.
Bagaimana cara coffee roastery bisa bertahan pada masa pandemi seperti ini?
Tantangan dan persaingan semakin ketat dari dunia kopi roastery. Di dunia roastery coffee berlaku juga istilah “lain tangan, lain masakan”, lain roastery lain juga rasanya, walaupun berasal dari kopi yang sama. Dari tantangan ini, bagi roaster, tuntutan pada penciptaan varian produk baru menjadi prioritas agar berbeda dan mampu bersaing. Hal ini juga dibagikan Eris terkait eksplorasi kompisi kopi blend, yang ditujukan untuk kopi espreso dan manual brew. Menggabungkan beberapa origin kopi menjadi karakter baru.
Siasat lain yang bisa dilakukan adalah menerapkan promo diskon harga, mengurangi margin keuntungan. Selain itu, bisa juga dengan memanfaatkan penjualan ritel secara online. Belajar dari kasus di Riyadh, ada perilaku pembelian kopi dalam jumlah besar untuk dijual secara ritel lewat online. “Permintaan di kedai kopi menurun, tetapi permintaan online meningkat. Mudah-mudahan di Indonesia demikian,” harapan Eris sembari berbagi inspirasi dan mencari jalan untuk tetap kreativitas, uji kesabaran, termasuk uji daya tahan finansial.
Tip Bagi Roaster Kopi Pemula
Pesan Eris untuk roaster pemula, mulai belajar dengan mesin roaster jangan berinvestasi terlau tidak terlalu besar, disesuai budgetnya. Kenali latar belakang atau profil pembuat mesin roaster. Pembuat mesin roastery kopi tidak sekadar membuat mesin pemanggang green bean, namun perlu memperhatikan material drum, pengapian, air flow, dan kenaikan temperatur tiap menit untuk menciptakan hasil yang baik. Yang terpenting mengenali pembuat mesin apakah paham alur proses roasting kopi.
Lebih lengkap mengenal dunia roastery bisa disimak dalam buku Coffee Roasting karya Eris. Pemesanan buku ini bisa melalui link whatsapp ini.